Bagian KEENAM

Lidahku seakan-akan tak memiliki energi apapun untuk bergerak, mulutku tidak dapat membentuk suara dalam mengucapkan apa yang ada dipikiran, akal dan perhatianku menjadi buyar saat melihat seluruh pasang mata menuju kepadaku.

Ya, beberapa bagian tubuhku terasa gemetar kala berdiri didepan kawan-kawan se organisasi, aku memang sepertinya tak mempunyai bakat untuk menjadi seorang pemimpin, karna buat berbicara didepan forum saja, aku tak cukup mampu.

Tampak sekali kekecewaan mereka kepada ku disetiap kali MPN mengadakan pertemuan dalam forum besar, sebab orang diposisi ketua yang mereka pilih harus membutuhkan juru bicara untuk menyampaikan informasi, ide dan gagasan, rasa kecewa tersebut tentu juga datang dari juru bicara itu sendiri, rio saputra, ia selalu memaksaku buat tampil tanpa dirinya, tetapi aku tak pernah bisa.

Bang rio sering mengambil alih tugas yang semestinya menjadi tugasku sebagai ketua, sehingga tanpa dia, agenda mpn takkan pernah berjalan, bang rio selalu menguasai forum pada setiap pertemuan.

Dan yang lebih hebatnya lagi, tak satu orangpun mampu jujur untuk mengatakan bahwa syafriko bodoh, syafriko tak bisa menjadi pemimpin, mereka hanya akan menyemangatiku agar terus mencoba.

"Inilah yang dinamakan dengan proses pembelajaran, semua bisa karna terbiasa, maka biasakanlah".

Begitu bang pandong menanggapi kobodohanku, dia malah bilang jika diriku memiliki power dalam memimpin komunitas, aku begitu matang sebagai pengorganisir massa, soal penguasaan forum seperti pidato atau pimpinan rapat, itu hanyalah masalah pembiasaan.

Pada diskusi kecil di Rumah Perkumpulan Peduli, bang pandong memberi penawaran kepada kami sebagai mahasiswa, dia akan mengkaderisasi kami di organisasi yang pernah diikutinya sewaktu kuliah.

Organisasi kader bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dinilai sangat cocok bagi kami yang membutuhkan wadah pengembangan diri, karna HMI adalah organisasi kemahasiswaan tertua dan terbesar diindonesia, yang secara mayoritas telah melahirkan pemimpin-pemimpin hebat yang tak pernah gugup saat berpidato. Heeheheee




1 Response to "Bagian KEENAM"

  1. Bagus..... kalau bisa ceritanya jangan jauh dari tema, sampai sejauh ini saya lihat masih banyak cerita organisasinya ketimbang judul temanya...

    BalasHapus